a a a a a a a a a a a
Logo Header  Footer

Berita

China Communications Construction akan menginvestasikan 165 miliar di jalan tol IndonesiaChina Communications Construction akan menginvestasikan ,65 miliar di jalan tol Indonesia
JAKARTA (Reuters) - Anak perusahaan China Communications Construction Co (601800.SS) di Indonesia akan membeli saham di perusahaan yang memenangkan kontrak untuk membangun jalan tol sepanjang 170 km (106 mil) di negara Asia Tenggara tersebut.

PT China Communications Construction Indonesia (CCCI) akan membayar 23,3 triliun rupiah ($ 1,65 miliar) untuk saham di PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, salah satu unit dari operator jalan tol milik negara Indonesia Jasa Marga (JSMR.JK), Bambang Brodjonegoro, menteri perencanaan Indonesia kata.

Unit Jasa Marga akan membangun jalan tol yang menghubungkan kota Probolinggo ke Banyuwangi di sisi timur pulau utama Jawa, presentasi Brodjonegoro menunjukkan.

Jasa Marga, yang saat ini menguasai 94% anak perusahaan, akan menargetkan untuk mempertahankan setidaknya 51% saham di unitnya, direkturnya Adrian Priohutomo mengatakan, meskipun dia tidak mengungkapkan berapa banyak modal yang harus disediakan oleh perusahaan negara untuk mempertahankan itu. tingkat.

“Saat CCCI masuk, kami akan mempertahankan mayoritas kami, berapa persen akan bergantung pada hasil uji tuntas,” katanya.

Priohutomo mengatakan saat ini perseroan sedang menggelar tender pembangunan 30 km pertama yang ditargetkan bisa break ground tahun depan.

Menteri Brodjonegoro juga menyaksikan perjanjian pembiayaan rantai pasokan yang disesuaikan antara ICDX Logistik Berikat, anak perusahaan bursa komoditas Indonesia, dengan perusahaan konstruksi negara Wijaya Karya dan Jasa Sarana, perusahaan konstruksi milik pemerintah Jawa Barat, senilai total 6 triliun rupiah.

Kementerian perencanaan telah mengatur kesepakatan pembiayaan infrastruktur untuk mengurangi beban pendanaan negara.

Sumber: Pelaporan oleh Tabita Diela, penyuntingan oleh Louise Heavens; Ditulis oleh Gayatri Suroyo
https://www.reuters.com/article/us-indonesia-china-communications/china-communications-construction-unit-to-invest-1-65-billion-in-indonesian-toll-road-idUSKBN1WT1I5
Proyek Kerjasama  Penjamin KA MakassarParepare Segera DitekenProyek Kerjasama : Penjamin KA Makassar-Parepare Segera Diteken
JAKARTA — PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia menjadwalkan penandatanganan penjaminan proyek kerja sama kereta api Makassar—Parepare pada pekan ketiga Desember 2018. Proyek ini disebut-sebut bakal menciptakan sejumlah rekor baru dalam proyek kerja sama dengan badan usaha (KPBU). Direktur Utama PII Armand Hermawan mengatakan bahwa tahapan proyek kereta api Makassar-Parepare dari penjajakan minat pasar hingga penandatanganan perjanjian KPBU rampung dalam 9 bulan. Dia menambahkan bahwa proses yang terbilang cepat untuk sebuah proyek kerja sama tersebut menepis anggapan bahwa persiapan prosek membutuhkan waktu yang lama.

"Jadi, kalau dibilang KPBU itu lama, itu ilusi belaka. Selain paling cepat, proyek ini juga menjadi proyek KPBU pertama di [Kementerian] Perhubungan. Rekor lain, Sulawesi dapat [prasarana] kereta," kata Armand kepada Bisnis, pekan lalu.

Jalur kereta api Makassar—Parepare terbentang sejauh 144 kilometer. Pada proyek kerja sama, badan usaha ditawarkan untuk membangun jalur di segmen F sepanjang 13,90 kilometer. Selain itu, lingkup kerja sama juga mencakup pengoperasian dan perawatan tiga segmen sepanjang 107,10 kilometer. Nilai kontrak kerja sama kereta api Makassar—Parepare diestimasi mencapai Rp1,50 triliun. Kerja sama berdurasi 20 tahun ini akan menggunakan skema pengembalian investasi berupa ketersediaan layanan atau availibility payment (AP).

Armand menyebutkan bahwa PII akan menjamin bila pemerintah terlambat membayar kewajibannya kepada badan usaha. Terminasi proyek juga menjadi aspek risiko yang ditanggung oleh PII. Hingga saat ini, sebanyak enam konsorsium telah dinyatakan lulus tahap prakualifikasi. Merwka adalah PT Len Industri; Kyeryong Construction-Korea Railroad Corporation-KRNA; PTPP-BK-CCCEI-IM; China Harbour Indonesia; PT Waskita-PT Waskita Toll Road; dan PT Wijaya Karya Tbk.-IMS. Jumlah peserta yang lulus prakualifikasi dalam catatan Bisnis lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah peminat dalam penjajakan minat pasar pada Maret 2018. Saat itu, sebanyak 24 perusahaan menyatakan berminat untuk berpartisipasi dalam proyek kerja sama kereta api Makasssar-Parepare. (Rivki Maulana)

Sumber : Rivki Maulana (2018), https://sumatra.bisnis.com/read/20181127/437/863383/proyek-kerja-sama-penjaminan-ka-makassar-parepare-segera-diteken
Pelindo III Gandeng Investor China Garap Proyek Reklamasi di Teluk LamongPelindo III Gandeng Investor China Garap Proyek Reklamasi di Teluk Lamong
JAKARTA - PT Pelindo III (Persero) bekerjasama dengan PT China Communications Construction Indonesia (CCCI) untuk tingkatkan jasa kepelabuhanan di Indonesia. Kerjasama ini berupa pembangunan reklamasi di Kawasan Terminal Teluk Lamong, Surabaya. Direktur Utama Pelindo III Ari Askhara mengatakan, PT CCCI nantinya akan menjadi investor dalam proyek yang akan mereklamasi sekira 50 hektare. Di atas lahan 50 hektare akan dibangun untuk industrial kepelabuhanan seperti gudang, pabrik pengepakan bersih, dan industrial cina kluster.

"Di Teluk Lamong kita ada rencana di induk pelabuhan, yakni harus bangun satu wilayah atau depo. Ada tiga pihak, salah satunya PT CCCI," ucap Ari usai menandatangani kerja sama di kantor baru perwakilan Pelindo III, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat menuturkan akan ada tenant berjumlah sekitar 230 yang dibangun di atas lahan reklamasi Teluk Lamong. "Rencananya mereka akan bawa tenant-nya. Mereka punya grup multinasional, ada dari Indonesia dan luar negeri," jelasnya.Untuk target pembangunan reklamasinya sendiri, dikatakan Faruq belum dapat dipastikan. Tapi rencananya akan berjalan 8 bulan hingga 12 bulan. "Secepatnya karena kebutuhannya sangat tinggi. Ketersediaan lahannya sudah sangat dibutuhkan," ujarnya.


Dia menyebutkan hingga saat ini, aktivitas arus keluar masuk barang di Teluk Lamong sudah berjalan dengan 500.000 TEUs. Angka ini naik dari tahun lalu yang 140.000 TEUs. Sementara untuk nilai investasi proyek ini, Faruq tidak bisa menyebutkan. Dia mengaku itu semua ada di pihak PT CCCI. "Pendanaan dari mereka sendiri. Estimasi saya kira-kira Rp4 juta-Rp5 juta per meter segi," pungkasnya. (Yohana Artha Uly)

Sumber : Yohana Artha Uly (2017)
https://economy.okezone.com/read/2017/12/19/320/1833011/pelindo-iii-gandeng-investor-china-garap-proyek-reklamasi-di-teluk-lamong
Foto : Eric Ireng
Kembangkan Pelabuhan Pelindo IV Gandeng SwastaKembangkan Pelabuhan, Pelindo IV Gandeng Swasta
PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV menggandeng pihak swasta yakni PT China Communication Construction Engineering Indonesia (CCCEI) untuk mengembangkan pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung di Jakarta, Rabu (15/11) mengatakan bahwa pengembangan pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia membutuhkan pembiayaan yang cukup besar, yang tidak mungkin dilakukan oleh pihaknya. Oleh karena itu, lanjut Doso, dengan luasnya wilayah kerja Pelindo IV, maka pihaknya menggandeng CCCEI sebagai mitra dalam mengembangkan pelabuhan di KTI. Ia mengungkapkan, saat ini setidaknya terdapat 22 pelabuhan yang dikelola Pelindo IV. Antara lain berlokasi di Papua, Sulawesi, Maluku, dan Kalimantan Timur. “Wilayah kerja kami sangat luas, 50% wilayah Indonesia. Tapi dari semua Pelindo, kemampuan finansial kami yang paling kecil,” kata Doso.

Dalam kerjasama yang ditandatangani pada Rabu (15/11), CCCEI bakal melakukan studi dan Detail Engineering Design (DED) terhadap potensi pengembangan pelabuhan di KTI. Kajian dan DED itu didapatkan Pelindo IV secara cuma-cuma dan tidak mengikat. “Mereka (CCCEI) juga siap mendanai proyek pengembangan pelabuhan di wilayah kerja Pelindo IV berdasarkan kajian dan DED yang mereka buat,” ujarnya. Selain menjalin kerja sama dengan CCCEI, Pelindo IV juga meneken kerja sama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. untuk memanfaatkan aset Pelindo IV. Doso mengungkapkan, perseroan memiliki aset di 18 lokasi yang potensial untuk dikembangkan menjadi proyek properti. “Contohnya di Manado, dimana perseroan memilki aset seluas 1-2 hektare yang terletak di Pelabuhan Marina Manado. Lokasi tersebut merupakan salah satu pusat keramaian di Ibukota Sulawesi Utara dan memiliki pemandangan langsung menghadap laut,” tuturnya. (Ismadi Amrin)

Sumber : Ismadi Amrin (2017)
https://maritimenews.id/kembangkan-pelabuhan-kti-pelindo-iv-gandeng-pihak-swasta/
Logo Header  Footer
2015
Project Name : Engineering, Procurement and Construction of the Cilacap Expansion 1x660MW CFSPP Marine Works Project
Project Scope : Marine Works – Power Plant
Owner/Employer : PT Sumber Segara Primadaya
Location : Cilacap, Central Java
Year : 2015

2017
Project Name : Construction of 2x50MW Coal Fired Power Plant Project
Project Scope : Construction the Jetty (including coal unloading jetty and temporary heavy lift wharf), Water Intake and outfall, Incoming road of the Project
2015
Owner / Employer : JO Shanghai Electric Power Construction Co., Ltd and PT Bagus Karya
Location : Tanjung karang Village, Tomilito District, Gorontalo, Central Sulawesi

Project Name : Period I of Vessel Repairs and Storage
Project Scope : Reclamation works
Owner / Employer : PT Cahaya Karimun Perkasa
Location : Karimun, Riau Islands

Project Name : Period I of Vessel Repairs and Storage
Project Scope : Reclamation works
Owner / Employer : PT Grace Rich Marine
Location : Karimun, Riau Islands


Sampoerna Strategic Square North Tower 18th Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 45-46, Jakarta 12930
corporate.secretary@ccccindonesia.comcorporate.secretary@ccccindonesia.com
© Copyright 2019 China Communications Construction Indonesia All Rights Reserved,
Powered by IKTLink Mobile